Rangkuman IPS Kelas 9 Bab 2 Tentang Perubahan Sosial Budaya

Diposting pada

Setiap masyarakat di dunia mengalami perubahan. Perubahan ini dapat berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk lembaga sosial, nilai sosial, pola perilaku, organisasi, kelompok sosial, dan lapisan sosial. Perubahan ini dikenal sebagai perubahan sosial budaya.

Dalam rangkuman IPS kelas 9 bab 2 ini, kita akan memahami apa yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya, bagaimana kecepatan perubahan dapat bervariasi, serta dampak dari modernisasi dan globalisasi pada masyarakat.

Juga, kita akan membahas bagaimana Indonesia mengalami perubahan sosial budaya dan upaya untuk menghadapi dampak globalisasi agar integrasi bangsa tetap kuat.

Tapi sebelum membahas rangkuman ips kelas 9 bab 2, sebaiknya kamu baca terlebih dahulu rangkuman ips kelas 9 bab 1 ya…

Rangkuman IPS kelas 9 bab 2 Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya mengacu pada perubahan dalam unsur-unsur kebudayaan, baik yang bersifat materiil maupun yang bersifat nonmaterial (immaterial), dan melibatkan perubahan dalam lembaga sosial, nilai sosial, pola perilaku, organisasi, kelompok sosial, dan lapisan sosial di masyarakat.

Kecepatan Perubahan:

Kecepatan perubahan sosial budaya berbeda-beda antara masyarakat tergantung pada sejauh mana mereka terbuka terhadap pengaruh luar.

Masyarakat industri mengalami perubahan lebih cepat daripada masyarakat agraris. Perubahan dapat mengubah hal-hal yang bersifat tradisional menjadi modern, yang sering disebut sebagai modernisasi.

Modernisasi:

Modernisasi adalah upaya untuk hidup sesuai dengan tuntutan zaman dan kondisi dunia saat ini, mencakup sistem nilai, cara berpikir, berperasaan, bertindak, serta teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Globalisasi:

Globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia yang mengikuti sistem dan kaidah yang sama secara cepat. Globalisasi mempengaruhi berbagai aspek, seperti iptek, ekonomi, transportasi, politik, dan budaya.

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi:

Globalisasi membawa dampak positif dan kemudahan dalam kehidupan manusia, tetapi juga memiliki dampak negatif. Oleh karena itu, integrasi bangsa harus dijaga melalui upaya menghadapi arus globalisasi.

Perubahan Sosial Budaya di Indonesia:

Perubahan sosial budaya di Indonesia mencakup transformasi dari sebelum merdeka hingga menjadi bangsa yang merdeka. Perubahan tersebut mencakup perubahan dalam cara berpikir, perilaku, alat, dan berbagai aspek budaya lainnya.

Hubungan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya:

Perubahan budaya dan perubahan sosial saling berkaitan. Perubahan budaya dapat memicu perubahan sosial, dan sebaliknya. Namun, tidak semua perubahan budaya berdampak pada perubahan sosial.

Bentuk Perubahan Sosial Budaya:

Perubahan sosial budaya memiliki berbagai bentuk, termasuk:

  • Perubahan berdasarkan kecepatannya, seperti perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi).
  • Perubahan berdasarkan pengaruhnya, yaitu perubahan dengan pengaruh kecil dan perubahan dengan pengaruh besar.
  • Perubahan berdasarkan perencanaannya, seperti perubahan yang direncanakan (planned change) dan perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change).

Materi ini membahas pentingnya pemahaman tentang perubahan sosial budaya, bagaimana perubahan terjadi dalam masyarakat, dan bagaimana masyarakat dapat menghadapinya untuk menjaga integrasi bangsa.

Rangkuman IPS kelas 9 bab 2 Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Poin-poin utama mengenai faktor penyebab dan penghambat perubahan sosial budaya yang dapat disusun dari materi yang telah diberikan adalah sebagai berikut:

Bertambah dan Berkurangnya Penduduk: Jumlah penduduk yang bertambah atau berkurang dalam suatu wilayah dapat mempengaruhi perubahan sosial budaya. Pertumbuhan penduduk yang besar di daerah perkotaan, misalnya, dapat mengakibatkan perubahan signifikan dalam budaya dan kehidupan sosial.

Penemuan Baru: Penemuan-penemuan baru, seperti teknologi atau inovasi dalam berbagai bidang, dapat menyebabkan perubahan sosial budaya. Misalnya, perkembangan teknologi komunikasi yang mengubah cara orang berinteraksi.

Konflik: Konflik antara individu, kelompok, atau masyarakat dapat menjadi penyebab perubahan sosial. Konflik bisa muncul karena perbedaan pendapat, nilai-nilai, dan kepentingan, dan konflik ini memicu perubahan dalam upaya menyelesaikan masalah.

Terjadinya Pemberontakan/Revolusi: Pemberontakan atau revolusi adalah bentuk ekstrim dari konflik yang dapat mengguncang masyarakat dan menghasilkan perubahan besar dalam struktur sosial, politik, dan budaya.

Perubahan Lingkungan Alam: Perubahan lingkungan alam, baik akibat faktor alam maupun intervensi manusia, dapat mempengaruhi budaya dan cara hidup masyarakat. Bencana alam, seperti banjir atau gempa bumi, bisa mengubah cara orang hidup dan berinteraksi.

Peperangan: Peperangan dan konflik bersenjata dapat menyebabkan perubahan besar dalam masyarakat, termasuk dalam aspek budaya, nilai-nilai, dan struktur sosial.

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain: Interaksi dengan budaya atau masyarakat lain dapat membawa pengaruh besar pada budaya lokal. Ini bisa berupa difusi, akulturasi, asimilasi, penetrasi, atau invasi budaya dari luar.

Proses Pengaruh Kebudayaan Lain

Materi ini membahas berbagai proses pengaruh kebudayaan lain yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Berikut adalah rangkuman singkat dari setiap proses tersebut:

Difusi: Difusi adalah proses penyebaran unsur budaya dari satu pihak ke pihak lain, baik berupa alat, ide, atau gagasan.

Ini terjadi ketika masyarakat terbuka terhadap pengaruh luar, seperti peralihan dari pertanian tradisional ke pertanian modern dengan mesin traktor sebagai contoh.

Akulturasi (Cultural Contact): Akulturasi terjadi ketika unsur-unsur kebudayaan tertentu bertemu dengan kebudayaan asing, dan unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun melebur atau menyatu ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan ciri kebudayaan asli.

Contoh akulturasi adalah campuran unsur Hindu dan Islam dalam bangunan Masjid.

Asimilasi: Asimilasi mirip dengan akulturasi, tetapi dalam asimilasi unsur-unsur dari kedua kebudayaan bertemu dan lambat laun melebur menjadi kebudayaan baru, sehingga unsur dari masing-masing kebudayaan asli hilang.

Penetrasi: Penetrasi adalah proses di mana unsur budaya merembes ke dalam masyarakat, baik secara damai atau melalui paksaan. Ini bisa melibatkan penyebaran agama atau unsur kebudayaan oleh bangsa penjajah kepada bangsa yang dijajah.

Invasi: Invasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat melalui peperangan atau penaklukan oleh bangsa asing. Contohnya adalah masuknya unsur budaya Belanda ke Indonesia selama masa penjajahan, termasuk bahasa dan sistem pemerintahan.

Milenarisme: Milenarisme adalah bentuk kebangkitan yang bertujuan untuk mengangkat golongan masyarakat yang tertindas dan dalam kedudukan sosial yang rendah.

Ini terjadi ketika masyarakat yang selama ini dieksploitasi oleh pihak asing mencoba untuk mengelola sumber daya alam mereka sendiri untuk memperbaiki kondisi mereka.

Masing-masing proses ini memiliki dampak yang berbeda terhadap perubahan sosial budaya, dan mereka mencerminkan berbagai cara di mana kebudayaan dapat berinteraksi dan berubah.

Rangkuman IPS kelas 9 bab 2 Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Ketahanan Budaya: Ketahanan budaya mengacu pada kemampuan masyarakat untuk mempertahankan budaya mereka dan resisten terhadap pengaruh budaya eksternal.

Tradisi dan Norma Sosial: Tradisi dan norma sosial sering bertindak sebagai penghambat perubahan sosial budaya. Masyarakat yang sangat terikat pada tradisi dan norma mungkin cenderung menolak perubahan.

Resistensi Terhadap Perubahan: Ketakutan atau resistensi terhadap perubahan sering kali muncul di kalangan masyarakat yang takut kehilangan identitas budaya mereka.

Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah, baik yang mendukung atau menghambat perubahan sosial budaya, juga dapat memainkan peran penting dalam proses perubahan.

Ketidakpastian dan Ketidakamanan: Ketidakpastian ekonomi, politik, atau sosial dapat membuat masyarakat enggan melakukan perubahan karena mereka cenderung mencari stabilitas.

Pemahaman mengenai faktor-faktor ini penting untuk memahami dinamika perubahan sosial budaya dalam masyarakat.

Rangkuman IPS kelas 9 bab 2 Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya

Berikut adalah rangkuman yang menjelaskan faktor penghambat perubahan sosial budaya dalam masyarakat:

Kehidupan Masyarakat Terasing: Masyarakat yang hidup terasing atau terisolasi karena kondisi geografis seperti daerah terpencil dan sulit dijangkau oleh komunikasi dan transportasi, sulit untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan budaya dan sosial di luar. Hal ini menghambat perubahan sosial budaya.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat: Perkembangan ilmu pengetahuan sering menjadi pendorong perubahan sosial budaya. Namun, jika akses terhadap ilmu pengetahuan terbatas atau lambat dalam masyarakat, perubahan sosial dapat terhambat.

Sikap Masyarakat yang Tradisional: Masyarakat yang sangat memegang tradisi dan adat istiadat dari nenek moyangnya, seperti Suku Baduy Dalam, cenderung menolak perubahan sosial budaya dan lebih memilih menjaga tradisi mereka dengan ketat. Sikap ini bisa menghambat perubahan sosial budaya.

Adanya Prasangka Terhadap Hal-Hal Baru atau Asing: Trauma sejarah atau perasaan negatif terhadap budaya asing atau perubahan dari luar bisa menyebabkan masyarakat menolak atau curiga terhadap hal-hal baru. Prasangka ini dapat menghambat perubahan sosial budaya.

Adat Istiadat atau Kebiasaan: Adat istiadat dan kebiasaan masyarakat yang sudah terakar kuat dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi penghambat perubahan. Misalnya, ketika adat tertentu sudah menjadi bagian integral dari kehidupan mereka, masyarakat mungkin menolak perubahan yang menggantikan adat tersebut.

Penghambat perubahan sosial budaya ini mungkin dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa kelompok atau masyarakat cenderung melihat perubahan dengan resistensi atau menolaknya, sementara yang lainnya lebih terbuka terhadap perubahan tersebut.

Rangkuman IPS kelas 9 bab 2 Globalisasi

Globalisasi adalah fenomena yang mendunia dan memiliki dampak yang luas pada berbagai aspek kehidupan manusia.

Hal ini mengurangi kendala geografis dalam hubungan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Dalam rangkuman ips kelas 9 bab 2 ini, kita akan menggali lebih dalam tentang globalisasi, bagaimana berbagai bidang terpengaruh olehnya, dan bagaimana masyarakat dapat menghadapi dampak positif dan negatif dari globalisasi.

Definisi Globalisasi

Globalisasi adalah suatu proses sosial yang mengurangi kendala geografis terhadap pengaturan sosial dan budaya, yang membuat manusia semakin sadar akan adanya pengaturan yang semakin surut.

Hal ini mengarah pada penciptaan satu tatanan kehidupan baru yang menghilangkan batasan geografis, ekonomi, sosial, dan budaya.

Bidang-bidang Globalisasi:

a. Budaya: Globalisasi budaya dapat mengenalkan nilai, lembaga, simbol, alat-alat, dan pakaian yang seragam di seluruh dunia. Namun, ini juga dapat mengancam budaya lokal dan tradisional.

b. Komunikasi: Globalisasi dalam bidang komunikasi didukung oleh kemajuan teknologi komunikasi seperti internet, handphone, dan media sosial. Ini memungkinkan interaksi tanpa batasan geografis.

c. Ekonomi: Globalisasi ekonomi melibatkan perdagangan bebas, di mana perusahaan internasional beroperasi di lebih dari satu negara. Hal ini menghilangkan batasan geografis dalam perekonomian.

d. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK): Globalisasi IPTEK memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mempercepat pertukaran informasi, dan memungkinkan kolaborasi internasional dalam penelitian dan inovasi.

e. Transportasi: Globalisasi transportasi memungkinkan mobilitas manusia dan barang dengan cepat, membuat batas geografis semakin tidak terlihat. Inovasi dalam transportasi mendukung kemajuan ini.

Faktor Pendorong Globalisasi di Bidang Transportasi:

Permintaan untuk kehidupan yang lebih mudah dan praktis.

Perkembangan teknologi.

Perkembangan di bidang telekomunikasi yang mendukung penyebaran informasi tentang perkembangan alat transportasi.

Dalam konteks pendidikan, globalisasi dapat mencakup pengenalan berbagai aspek budaya, teknologi, dan pengetahuan internasional ke dalam kurikulum. Hal ini memberikan pelajar kesempatan untuk memahami dan berpartisipasi dalam dunia yang semakin terkait.

Berikut adalah poin-poin utama yang merangkum dampak positif dan negatif dari globalisasi:

Rangkuman IPS kelas 9 bab 2 Dampak Positif Globalisasi

Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Globalisasi mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang menghasilkan perubahan cepat dalam berbagai bidang kehidupan.

Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi: Globalisasi membawa efisiensi dan efektivitas dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam pertanian dan penggunaan teknologi.

Perekonomian Semakin Meningkat: Globalisasi ekonomi meningkatkan perekonomian suatu negara dengan masuknya modal asing dan investasi asing.

Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat: Peningkatan ekonomi berkontribusi pada peningkatan taraf hidup masyarakat, yang dapat mengurangi tingkat kriminalitas dan ketidakamanan.

Komunikasi Semakin Cepat dan Mudah: Globalisasi telah mengubah cara kita berkomunikasi, membuatnya lebih cepat, mudah, dan terjangkau, terutama melalui internet dan media sosial.

Berkembangnya Dunia Pariwisata: Globalisasi mendukung perkembangan industri pariwisata dengan memungkinkan tempat-tempat wisata menjadi lebih mudah diakses dan dikenal oleh masyarakat internasional.

Perkembangan Alat Komunikasi dan Keterbukaan Informasi: Globalisasi meningkatkan akses ke informasi, mengizinkan berita dan pengetahuan tersebar dengan cepat.

Rangkuman IPS kelas 9 bab 2 Dampak Negatif Globalisasi

Westernisasi: Globalisasi dapat memicu westernisasi, di mana masyarakat mulai mengadopsi gaya hidup dan nilai-nilai Barat, yang mungkin tidak selalu sesuai dengan budaya lokal.

Demoralisasi: Globalisasi dapat mengakibatkan penurunan moral dan norma sosial dalam masyarakat.

Kesenjangan Sosial Ekonomi: Kesenjangan ekonomi menjadi lebih besar sebagai dampak dari globalisasi, dengan banyak orang kaya dan miskin.

Kriminalitas: Globalisasi dapat memengaruhi tingkat kriminalitas dengan meningkatkan tindakan kriminal, terutama di kalangan remaja.

Pencemaran Lingkungan: Perkembangan industri dan teknologi yang cepat dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, termasuk udara, air, dan tanah.

Kenakalan Remaja: Globalisasi dan akses mudah ke informasi yang tidak selalu berlaku dapat menyebabkan kenakalan remaja.

Perlu dicatat bahwa dampak globalisasi dapat bervariasi di berbagai negara dan wilayah, tergantung pada sejumlah faktor seperti budaya, ekonomi, dan regulasi.

Rangkuman IPS kelas 9 bab 2 Upaya Menghadapi Globalisasi

Penggabungan Budaya Lokal dengan Asing: Untuk menghadapi globalisasi budaya, masyarakat harus selektif dalam memilih elemen budaya asing yang mereka terima, sambil tetap mengangkat dan melestarikan budaya lokal.

Upaya dalam Bidang Budaya: Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghadapi globalisasi budaya termasuk menyaring budaya asing, mempromosikan budaya asli ke kancah internasional, mendukung produk lokal, mematenkan budaya Indonesia, dan menjaga nilai-nilai religius dan kebhinekaan.

Upaya dalam Bidang Iptek: Upaya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melibatkan kompetisi, peningkatan motivasi berprestasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, berorientasi masa depan, dan penguasaan teknologi modern.

Upaya dalam Bidang Ekonomi: Untuk menghadapi globalisasi ekonomi, perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten, melaksanakan standarisasi dan sertifikasi, menghilangkan praktik-praktik negatif, mendukung pengusaha lokal, dan mendorong inovasi produk.

Upaya dalam Bidang Komunikasi: Dalam menghadapi globalisasi komunikasi, penting untuk memilih dan memanfaatkan alat komunikasi dengan bijaksana, menghindari penyalahgunaan informasi, dan memilih informasi yang tepat.

Upaya dalam Bidang Transportasi: Dalam menghadapi globalisasi transportasi, penting untuk menggunakan alat transportasi dengan bijak sesuai dengan jarak dan waktu, menjaga alat transportasi lokal, dan mencegah pencemaran lingkungan.

Manfaatkan Globalisasi secara Positif: Selain menghadapi dampak negatif globalisasi, juga penting untuk memanfaatkan globalisasi dengan cara yang positif, yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.

Semua upaya ini bertujuan untuk menghadapi globalisasi dengan bijak dan meminimalkan dampak negatifnya sambil memaksimalkan manfaat positif yang dapat diperoleh dari fenomena globalisasi.

Epilog

Dalam era globalisasi ini, masyarakat di seluruh dunia dihadapkan pada tantangan dan peluang baru. Pengaruh globalisasi sangat signifikan, dan penting untuk memahami dampak positif dan negatifnya.

Dengan kesadaran akan efek globalisasi di berbagai bidang, kita dapat mengambil tindakan yang bijak untuk menghadapinya.

Masyarakat harus menjaga keberagaman budaya dan tradisi mereka, sambil tetap membuka diri terhadap inovasi dan perubahan yang dibawa oleh globalisasi. Dengan demikian, kita dapat memaksimalkan manfaat globalisasi sambil meminimalkan dampak negatifnya, sehingga menciptakan dunia yang lebih berdaya saing dan harmonis.

Demikian rangkuman ips kelas 9 bab 2, semoga bermanfaat! Jangan lupa baca juga rangkuman ips kelas 9 bab 3 ya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *