Pengertian Sitokenesis dan Tahapannya

Diposting pada

Pada proses pembelahan sel, terdapat tahapan yang penting untuk memastikan terciptanya dua sel anak yang identik dengan sel induknya. Salah satu tahapan penting tersebut adalah sitokinesis. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai sitokinesis, termasuk definisi, tahapan, dan perbedaan proses sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan.

Pengertian Sitokinesis

Sitokinesis adalah proses pemisahan sitoplasma yang terjadi setelah tahap akhir pembelahan inti dalam mitosis atau meiosis. Pada tahap ini, sitoplasma dari sel induk dibagi menjadi dua sel anak. Tujuan dari sitokinesis adalah memastikan bahwa jumlah dan kelengkapan kromosom tetap terjaga dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sel anak umumnya merupakan salinan fungsional dari sel induk, kecuali dalam kasus tertentu.

Tahapan Sitokinesis

Tahapan sitokinesis terdiri dari empat langkah utama, yaitu inisiasi, kontraksi, penyisipan membran, dan penyelesaian. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai setiap tahapan tersebut:

1. Inisiasi

Proses sitokinesis dimulai selama fase pembelahan sel yang disebut anafase. Pada tahap ini, terbentuk cincin filamen protein yang disebut cincin kontraktil di sekitar ekuator sel tepat di bawah membran plasma. Cincin kontraktil ini berfungsi untuk membagi sitoplasma menjadi dua sel anak.

2. Kontraksi

Setelah terbentuk, cincin kontraktil mulai menyusut di ekuator sel. Proses penyusutan ini dilakukan dengan bantuan protein motorik yang bergerak sepanjang protein filament, menarik membran plasma ke dalam. Hal ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang memisahkan sitoplasma menjadi dua bagian.

3. Penyisipan Membran

Selama tahap ini, membran plasma baru mulai terbentuk di sekitar setiap sel anak. Proses ini dapat melibatkan replikasi atau sintesis organel dalam bentuk sitoplasma. Membran plasma yang baru ini akan terikat pada cincin kontraktil dan membentuk batas antara dua sel anak.

4. Penyelesaian

Tahap terakhir dari sitokinesis adalah penyelesaian, di mana cincin kontraktil menyusut hingga dua sel anak terpisah dengan masing-masing membran plasma sendiri. Setelah tahap ini, setiap sel anak memasuki interfase dari siklus sel, siap untuk melanjutkan fungsi dan pertumbuhan selanjutnya.

Perbedaan Sitokinesis pada Sel Hewan dan Tumbuhan

Proses sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan memiliki beberapa perbedaan. Pada sel hewan, sitokinesis dimulai pada fase anafase mitosis. Cincin kontraktil terbentuk di sekitar ekuator sel, dan berkontraksi untuk membagi sitoplasma menjadi dua sel anak. Proses ini berlanjut hingga tahap telofase, di mana dua sel anak terpisah sepenuhnya.

Sementara itu, pada sel tumbuhan, sitokinesis dimulai pada fase profase mitosis. Pada tahap ini, terbentuk plak sel di antara dua inti yang sedang memisah. Plak sel ini berfungsi sebagai titik awal pembentukan dinding sel baru. Selanjutnya, plak sel akan berkembang menjadi lempeng pembelahan yang terbentuk di tengah sel. Lempeng pembelahan ini akan memanjang ke arah perifer dan bergabung dengan membran plasma yang baru terbentuk, membentuk dinding sel baru yang memisahkan kedua sel anak.

Kesimpulan

Dalam proses pembelahan sel, sitokinesis merupakan tahapan penting yang memastikan terbentuknya dua sel anak yang identik dengan sel induknya. Tahapan sitokinesis terdiri dari inisiasi, kontraksi, penyisipan membran, dan penyelesaian. Proses sitokinesis pada sel hewan dan tumbuhan memiliki perbedaan, terutama dalam pembentukan cincin kontraktil pada sel hewan dan pembentukan dinding sel pada sel tumbuhan. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sitokinesis, kita dapat lebih menghargai kompleksitas proses pembelahan sel yang terjadi dalam tubuh kita.

Posting pada IPA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *