Pengertian Besaran Turunan, Contoh dan Satuannya

Diposting pada

Selamat datang di artikel ini yang akan membahas tentang besaran turunan. Dalam fisika, besaran turunan memainkan peranan penting dalam pengukuran dan pemahaman terhadap fenomena alam.

Pada artikel ini, kami akan membahas berbagai aspek penting tentang besaran turunan, termasuk pengertian besaran turunan, contoh-contoh, dimensi, kelompok, dan perbedaannya dengan besaran pokok.

Selain itu, kami akan menyajikan tabel besaran turunan dan membahas tujuh besaran turunan yang umum digunakan. Jadi, mari kita eksplorasi lebih lanjut!

Pengertian Besaran Turunan

Pengertian besaran turunan adalah besaran yang nilainya diperoleh melalui penggabungan atau operasi matematika dari besaran pokok.

Besaran turunan tidak memiliki definisi sendiri, melainkan diperoleh melalui besaran pokok dan hubungannya dengan rumus atau persamaan matematis tertentu.

Contoh sederhana besaran turunan adalah luas, volume, kecepatan, dan percepatan.

Contoh Besaran Turunan

Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang besaran turunan, berikut adalah beberapa contoh besaran turunan:

Luas

Luas adalah besaran yang mengukur ukuran permukaan suatu objek. Dalam konteks geometri, luas digunakan untuk menentukan seberapa besar bidang datar yang dapat ditutupi oleh suatu objek.

Misalnya, ketika mengukur luas permukaan sebuah meja, kita dapat menggunakan besaran turunan ini untuk menentukan seberapa besar area yang tercakup oleh permukaan meja tersebut.

Satuan yang umum digunakan untuk mengukur luas adalah meter persegi (m²).

Volume

Volume adalah besaran yang mengukur ruang yang ditempati oleh suatu objek. Dalam fisika, volume digunakan untuk menentukan seberapa besar ruang yang diisi oleh suatu benda atau substansi.

Misalnya, ketika mengukur volume sebuah ember, kita dapat menggunakan besaran turunan ini untuk mengetahui berapa banyak air yang dapat diisi ke dalam ember tersebut.

Satuan yang umum digunakan untuk mengukur volume adalah meter kubik (m³).

Kecepatan

Kecepatan adalah besaran yang mengukur perubahan posisi suatu objek terhadap waktu. Kecepatan merupakan besaran turunan yang menggambarkan seberapa cepat atau lambat suatu objek bergerak.

Misalnya, ketika mengukur kecepatan mobil, kita dapat menggunakan besaran turunan ini untuk mengetahui seberapa jauh mobil tersebut berpindah dalam satu satuan waktu tertentu. S

atuan yang umum digunakan untuk mengukur kecepatan adalah meter per detik (m/s).

Akselerasi

Akselerasi adalah besaran yang mengukur perubahan kecepatan suatu objek terhadap waktu. Akselerasi digunakan untuk menggambarkan seberapa cepat atau lambat suatu objek berubah kecepatannya.

Misalnya, ketika mengukur akselerasi sebuah pesawat saat lepas landas, kita dapat menggunakan besaran turunan ini untuk menentukan seberapa cepat pesawat tersebut dapat meningkatkan kecepatannya dari keadaan diam menjadi kecepatan terbang yang stabil.

Satuan yang umum digunakan untuk mengukur akselerasi adalah meter per detik kuadrat (m/s²).

Gaya

Gaya adalah besaran yang mengukur interaksi antara objek dengan lingkungannya. Gaya digunakan untuk menggambarkan gaya tarik-menarik atau dorongan yang bekerja pada suatu objek.

Misalnya, ketika mengukur gaya yang diterapkan pada benda saat mendorongnya, kita dapat menggunakan besaran turunan ini untuk mengetahui seberapa besar gaya yang diperlukan untuk memindahkan benda tersebut.

Satuan yang umum digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (N).

Energi

Energi adalah besaran yang mengukur kemampuan suatu objek untuk melakukan kerja. Energi digunakan untuk menggambarkan kapasitas atau potensi suatu objek untuk melakukan perubahan atau menghasilkan efek.

Misalnya, ketika mengukur energi yang dimiliki oleh baterai, kita dapat menggunakan besaran turunan ini untuk menentukan seberapa banyak listrik yang dapat dihasilkan oleh baterai tersebut.

Satuan yang umum digunakan untuk mengukur energi adalah Joule (J).

Daya

Daya adalah besaran yang mengukur laju kerja yang dilakukan oleh suatu objek. Daya digunakan untuk menggambarkan seberapa cepat atau lambat suatu objek melakukan kerja.

Misalnya, ketika mengukur daya yang dihasilkan oleh mesin atau motor, kita dapat menggunakan besaran turunan ini untuk menentukan seberapa efisien objek tersebut dalam melakukan pekerjaan dalam satu satuan waktu tertentu.

Satuan yang umum digunakan untuk mengukur daya adalah Watt (W).

Dengan memahami pengertian dan konsep di atas, kita dapat lebih mengapresiasi pentingnya besaran turunan dalam memahami dan mengukur fenomena-fenomena fisika yang ada di sekitar kita.

Besaran turunan ini memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang sifat dan karakteristik objek serta memungkinkan kita untuk melakukan perhitungan dan analisis yang lebih kompleks dalam ilmu fisika.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan dan mengalami contoh-contoh besaran turunan ini.

Misalnya, ketika kita mengukur luas permukaan sebuah lapangan, menghitung volume air dalam sebuah tangki, atau menghitung kecepatan kendaraan.

Besaran Turunan dan Satuannya

Setiap besaran turunan memiliki satuan yang digunakan untuk mengukurnya. Satuan ini diturunkan dari satuan besaran pokok melalui persamaan matematis.

Sebagai contoh, satuan luas diperoleh dengan mengalikan satuan panjang dengan satuan lebar. Begitu pula dengan satuan volume, yang diperoleh dengan mengalikan satuan panjang dengan satuan lebar dan satuan tinggi.

Penting untuk memahami satuan besaran turunan agar kita dapat melakukan pengukuran yang akurat dan kompatibel dengan sistem pengukuran yang digunakan di lingkungan kita.

Kelompok Besaran Turunan

Besaran turunan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori berdasarkan jenis operasi matematis yang digunakan untuk mendapatkannya. Berikut adalah kelompok besaran turunan yang umum:

  • Besaran Skalar: besaran yang hanya memiliki magnitudo tanpa arah. Contohnya adalah massa dan suhu.
  • Besaran Vektor: besaran yang memiliki magnitudo dan arah. Contohnya adalah kecepatan, percepatan, dan gaya.
  • Besaran Tensor: besaran yang memiliki magnitudo, arah, dan orientasi. Contohnya adalah momen inersia dan tegangan.

Pemahaman tentang kelompok besaran turunan ini membantu kita dalam menganalisis dan memodelkan fenomena alam yang kompleks.

Dimensi Besaran Turunan

Dimensi adalah cara untuk menyatakan karakteristik fisik suatu besaran turunan. Dimensi ini menunjukkan hubungan antara besaran turunan dengan besaran pokok.

Misalnya, dimensi luas adalah panjang kuadrat (L^2), karena luas diperoleh dengan mengalikan dua besaran panjang.

Pemahaman dimensi besaran turunan memainkan peranan penting dalam analisis matematis dan fisik dari fenomena alam.

Tabel Besaran Turunan

Berikut adalah tabel yang menggambarkan beberapa besaran turunan beserta dimensi dan satuan yang digunakan:

Besaran Turunan Dimensi Satuan
Luas L^2 m^2
Volume L^3 m^3
Kecepatan L/T m/s
Akselerasi L/T^2 m/s^2
Gaya ML/T^2 kg·m/s^2 (Newton)
Energi ML^2/T^2 kg·m^2/s^2 (Joule)
Daya ML^2/T^3 kg·m^2/s^3 (Watt)

Tabel ini hanya merupakan contoh kecil dari besaran turunan yang ada. Terdapat banyak lagi besaran turunan dengan dimensi dan satuan yang berbeda-beda.

7 Besaran Turunan yang Umum Digunakan

Terdapat tujuh besaran turunan yang sangat umum digunakan dalam berbagai bidang ilmu dan aplikasinya. Berikut adalah tujuh besaran turunan tersebut beserta dimensi dan satuan yang digunakan:

  1. Luas (L^2): satuan dalam meter persegi (m^2).
  2. Volume (L^3): satuan dalam meter kubik (m^3).
  3. Kecepatan (L/T): satuan dalam meter per detik (m/s).
  4. Akselerasi (L/T^2): satuan dalam meter per detik kuadrat (m/s^2).
  5. Gaya (ML/T^2): satuan dalam Newton (kg·m/s^2).
  6. Energi (ML^2/T^2): satuan dalam Joule (kg·m^2/s^2).
  7. Daya (ML^2/T^3): satuan dalam Watt (kg·m^2/s^3).

Keberadaan tujuh besaran turunan ini sangat penting dalam pemodelan dan pemahaman terhadap fenomena alam yang melibatkan perhitungan matematis dan fisika.

Perbedaan Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Ada perbedaan penting antara besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran dasar yang tidak diperoleh melalui operasi matematis.

Misalnya, panjang, massa, dan waktu adalah besaran pokok. Sementara itu, besaran turunan diperoleh melalui operasi matematis dari besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah luas, volume, dan kecepatan.

Perbedaan utama antara keduanya adalah besaran pokok memiliki satuan dasar yang tidak dapat dipecah lagi menjadi satuan yang lebih sederhana, sementara besaran turunan memiliki satuan yang diperoleh melalui kombinasi satuan besaran pokok.

Pemahaman perbedaan ini membantu kita dalam melakukan pengukuran dan analisis terhadap berbagai fenomena fisika yang melibatkan besaran turunan dan pokok.

Penutup

Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang pengertian besaran turunan dengan contoh-contoh, kelompok, dimensi, perbedaan dengan besaran pokok, serta tabel besaran turunan dan tujuh besaran turunan yang umum digunakan.

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya besaran turunan dalam fisika dan pengukuran fenomena alam.

Jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang pengertian besaran turunan, kamu dapat menjelajahi literatur dan sumber daya tambahan yang ada.

Selamat belajar dan semoga sukses dalam pemahamanmu tentang fisika besaran turunan!

Kata kunci: pengertian besaran turunan, contoh besaran turunan, besaran turunan dan satuannya, kelompok besaran turunan, dimensi besaran turunan, tabel besaran turunan, 7 besaran turunan, perbedaan besaran pokok dan besaran turunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *