Disiplin positif adalah pendekatan penting dalam manajemen kelas yang fokus pada pengembangan karakter dan pembinaan hubungan baik antara guru dan siswa. Dalam konteks ini, mengisi lembar observasi Penerapan Disiplin Positif menjadi langkah krusial untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Artikel ini akan membahas cara mengisi lembar observasi tersebut, dari perencanaan kinerja hingga pelaksanaan observasi, serta pentingnya disiplin positif dalam pendidikan.
Mengisi lembar Observasi Penerapan Disiplin Positif
Latar Belakang
Mengisi lembar observasi Penerapan Disiplin Positif adalah bagian dari upaya untuk memastikan bahwa praktik manajemen kelas di sekolah sesuai dengan prinsip disiplin positif. Disiplin positif membantu guru menanamkan motivasi intrinsik pada siswa, sehingga mereka dapat berperilaku baik berdasarkan nilai-nilai yang mereka hargai. Dalam jangka panjang, ini menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pertumbuhan karakter siswa.
Tujuan Observasi
Tujuan utama dari mengisi lembar observasi Penerapan Disiplin Positif adalah untuk meningkatkan praktik manajemen kelas yang berfokus pada disiplin positif. Observasi ini juga membantu dalam menilai dan mengembangkan kualitas pembelajaran di sekolah. Kepala sekolah atau guru yang ditugaskan akan mengamati pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas dan mengisi lembar observasi dengan indikator-indikator yang relevan.
2. Perencanaan Kinerja dan Indikator Kinerja
Penyusunan Perencanaan Kinerja
Pada bulan Januari, para guru dan kepala sekolah menyusun perencanaan kinerja berdasarkan rekomendasi dari Raport Satuan Pendidikan yang diberikan oleh Kemdikbudristek. Proses ini melibatkan penentuan indikator kinerja yang spesifik untuk masing-masing peran, baik untuk guru maupun kepala sekolah.
Penentuan Indikator Kinerja
Dalam perencanaan kinerja, guru diberikan indikator D1 Kualitas Pembelajaran yang fokus pada peningkatan mutu proses belajar-mengajar di kelas. Sementara itu, kepala sekolah diberikan indikator D3 Kepemimpinan Pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan dalam mengelola sekolah dan mendukung praktik pembelajaran yang efektif.
3. Pelaksanaan Observasi Kelas
Jadwal Observasi
Pelaksanaan observasi kelas dilakukan dari bulan Februari hingga Mei, mengikuti jadwal yang telah disepakati dalam PMM. Selama periode ini, kepala sekolah atau guru yang ditugaskan akan melakukan observasi terhadap praktik pembelajaran di kelas.
Proses Observasi
Selama proses observasi, kepala sekolah atau guru akan mengamati pelaksanaan proses pembelajaran dan mencatat temuan-temuan mereka dalam lembar observasi “Penerapan Disiplin Positif“. Observasi ini mencakup berbagai aspek, termasuk bagaimana guru menerapkan prinsip-prinsip disiplin positif dalam interaksi mereka dengan siswa.
4. Konsep Disiplin Positif
Definisi dan Tujuan
Disiplin positif adalah pendekatan dalam mendisiplinkan siswa yang tidak hanya berfokus pada hukuman atau penegakan aturan, tetapi juga memperhatikan aspek pengembangan karakter dan pembinaan hubungan baik antara guru dan siswa. Tujuan dari disiplin positif adalah untuk membangun motivasi intrinsik pada siswa, sehingga mereka berperilaku baik berdasarkan nilai-nilai yang mereka yakini.
Prinsip Disiplin Positif
Prinsip utama dari disiplin positif adalah memberikan contoh yang baik dan mengedepankan kasih sayang serta empati dalam proses pembelajaran. Guru harus menjadi teladan bagi siswa dengan menunjukkan sikap dan perilaku yang diharapkan, seperti kesabaran, kejujuran, kerja keras, dan rasa hormat terhadap sesama.
Pendekatan Disiplin Positif
Pendekatan disiplin positif melibatkan penggunaan kasih sayang dan empati dalam interaksi dengan siswa. Guru harus memahami bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan potensi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pendekatan yang diterapkan harus fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan individual masing-masing siswa. Dengan demikian, guru dapat membantu siswa untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
5. Rubrik Dimensi Praktik Pembelajaran dalam Penerapan Disiplin Positif
Untuk memastikan penerapan disiplin positif yang efektif, kepala sekolah perlu mengamati dan menilai berbagai dimensi dalam praktik pembelajaran. Berikut adalah beberapa dimensi yang harus diperhatikan dalam mengisi lembar observasi Penerapan Disiplin Positif.
Dimensi 1: Refleksi Dinamika Kelas untuk Menerapkan Kesepakatan Kelas
- Perilaku yang Dianjurkan
- Guru mengajak murid melakukan refleksi dinamika kelas mengacu pada kesepakatan kelas.
- Guru menunjukkan kesediaan mendengarkan pandangan murid tentang dinamika kelas.
- Guru bersikap adaptif sehingga bersedia mengubah kesepakatan kelas bila diperlukan.
- Perilaku yang Dihindari
- Guru mengabaikan pendapat murid tentang apa yang terjadi di kelas.
- Guru bersikap defensif dalam menyikapi umpan balik dari peserta didik terkait kedisiplinan.
- Guru menerapkan hukuman fisik terhadap peserta didik yang melakukan pelanggaran disiplin.
Dimensi 2: Penguatan Positif terhadap Perilaku yang Sesuai
- Perilaku yang Dianjurkan
- Guru memberi pujian terhadap perilaku peserta didik yang sesuai dengan kesepakatan kelas.
- Guru memberi penguatan positif dengan beragam cara.
- Guru mengakui suatu perilaku positif secara spesifik dan menjelaskan alasannya.
- Perilaku yang Dihindari
- Guru tidak konsisten dalam memberikan penguatan positif, hanya pada peserta didik tertentu.
- Guru mengabaikan perilaku positif karena terlalu fokus pada perilaku negatif atau hal lain.
Dimensi 3: Memfasilitasi Murid Menyadari Konsekuensi dan Memperbaiki Perilaku Melanggarnya (Restitusi)
- Perilaku yang Dianjurkan
- Guru membantu peserta didik menyadari konsekuensi dari perilaku melanggarnya.
- Guru mendengarkan sudut pandang peserta didik terhadap perilaku melanggarnya.
- Guru memberikan dukungan pada peserta didik dalam melakukan perbaikan perilakunya.
- Perilaku yang Dihindari
- Guru langsung memberikan hukuman, bukan membangun upaya perbaikan perilaku.
- Guru kehilangan kesabaran dalam membantu peserta didik menyadari konsekuensi perilakunya.
- Guru meminta peserta didik untuk tenang dengan mengabaikan perilaku melanggar yang terjadi.
6. Implementasi dan Evaluasi
Langkah Implementasi Disiplin Positif
Untuk mengimplementasikan disiplin positif secara efektif, sekolah perlu melakukan pelatihan dan pembinaan bagi guru. Pelatihan ini mencakup pengenalan prinsip-prinsip disiplin positif, strategi penguatan positif, dan cara-cara membangun hubungan yang baik dengan siswa. Selain itu, kepala sekolah harus melakukan pengawasan dan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa praktik disiplin positif diterapkan dengan baik di kelas.
Baca juga: Mengisi Format A Kinerja Kepala Sekolah
Evaluasi Hasil Observasi
Evaluasi hasil observasi sangat penting untuk menilai efektivitas penerapan disiplin positif di sekolah. Analisis data observasi dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Evaluasi ini juga membantu dalam mengembangkan strategi dan kebijakan yang lebih baik untuk mendukung penerapan disiplin positif di sekolah.
Mengisi lembar observasi Penerapan Disiplin Positif adalah langkah penting dalam meningkatkan praktik manajemen kelas dan memastikan kualitas pembelajaran di sekolah. Dengan memahami prinsip-prinsip disiplin positif dan menerapkannya dalam interaksi dengan siswa, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pertumbuhan karakter siswa.
Melalui observasi dan evaluasi yang tepat, sekolah dapat terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan rekomendasi Raport Satuan Pendidikan dari Kemdikbudristek.
Mengisi lembar Observasi Penerapan Disiplin Positif