Mengenal Struktur Ribosom

Diposting pada

Ribosom adalah organel sel yang berukuran sangat kecil dan padat yang berada dalam sebuah sel. Fungsi ribosom sendiri adalah sebagai salah satu tempat untuk sintesis protein. Ribosom juga merupakan komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino.

Ribosom ditemukan oleh George Emil Palade pada tahun 1955. Ia mengamati ribosom dalam sel-sel hewan menggunakan mikroskop elektron.

Palade menemukan bahwa ribosom terdiri dari dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil.

Subunit besar terdiri dari protein dan RNA ribosom (rRNA), sedangkan subunit kecil terdiri dari protein saja.

Ribosom terdapat dalam semua sel hidup, baik sel prokariot maupun sel eukariotik. Namun, struktur dan ukuran ribosom prokariot dan eukariotik berbeda.

Ribosom prokariot berukuran lebih kecil dan sederhana dibandingkan ribosom eukariotik.

Struktur Ribosom

Struktur ribosom terdiri dari dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil. Subunit besar ribosom prokariot berukuran sekitar 20 nm x 20 nm, sedangkan subunit kecil berukuran sekitar 15 nm x 15 nm.

Subunit besar ribosom eukariotik berukuran sekitar 25 nm x 25 nm, sedangkan subunit kecil berukuran sekitar 12 nm x 12 nm.

Subunit besar ribosom terdiri dari empat rRNA dan lebih dari 50 protein. rRNA adalah molekul RNA yang berfungsi sebagai katalis dalam sintesis protein.

Protein-protein yang menyusun subunit besar ribosom berperan dalam berbagai fungsi, seperti mengikat mRNA, tRNA, dan asam amino.

Subunit kecil ribosom prokariot terdiri dari satu rRNA dan sekitar 30 protein. Subunit kecil ribosom eukariotik terdiri dari satu rRNA dan sekitar 40 protein.

rRNA yang menyusun subunit kecil ribosom berfungsi sebagai katalis dalam sintesis protein, sedangkan protein-protein yang menyusunnya berperan dalam mengikat tRNA.

Fungsi Ribosom

Fungsi utama ribosom adalah untuk sintesis protein. Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari asam amino. Proses ini terjadi dalam dua tahap, yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi.

Pada tahap transkripsi, DNA di dalam nukleus akan ditranskripsi menjadi mRNA. mRNA adalah molekul RNA yang membawa informasi genetik dari DNA. mRNA kemudian akan keluar dari nukleus dan memasuki sitoplasma.

Pada tahap translasi, mRNA akan diterjemahkan menjadi protein. Proses translasi ini terjadi di dalam ribosom. Ribosom akan mengikat mRNA dan menggunakan informasi genetik yang terkandung di dalamnya untuk membentuk protein.

Ribosom akan membaca mRNA dari ujung 5′ ke ujung 3′. Pada setiap asam amino yang terdapat dalam mRNA, ribosom akan mengikat tRNA yang membawa asam amino tersebut. tRNA adalah molekul RNA yang membawa asam amino ke ribosom.

Setelah ribosom mengikat tRNA, asam amino yang dibawa oleh tRNA tersebut akan digabungkan dengan asam amino yang telah ada di ribosom. Proses ini akan berulang hingga terbentuk rantai polipeptida.

Rantai polipeptida yang terbentuk kemudian akan dimodifikasi di dalam sel. Modifikasi ini dapat berupa pemendekan, pemanjangan, atau penambahan gugus fungsional.

Jenis-Jenis Ribosom

Berdasarkan strukturnya, ribosom dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ribosom prokariot dan ribosom eukariotik.

  • Ribosom prokariot

Ribosom prokariot berukuran lebih kecil dan sederhana dibandingkan ribosom eukariotik. Ribosom prokariot terdiri dari 30-50 protein dan satu molekul rRNA. Ribosom prokariot terdapat di sitoplasma dan melekat pada membran plasma.

  • Ribosom eukariotik

Ribosom eukariotik berukuran lebih besar dan kompleks dibandingkan ribosom prokariot. Ribosom eukariotik terdiri dari lebih dari 80 protein dan empat molekul rRNA. Ribosom eukariotik terdapat di sitoplasma dan melekat pada membran retikulum endoplasma (RE).

Pentingnya Ribosom dalam Kehidupan

Ribosom memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Ribosom berperan dalam sintesis protein, yang merupakan komponen dasar semua makhluk hidup. Protein memiliki berbagai fungsi penting dalam tubuh, seperti sebagai enzim, hormon, struktur sel, dan komponen pertahanan tubuh.

Enzim

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam reaksi kimia di dalam tubuh. Enzim diperlukan untuk berbagai proses metabolisme, seperti pencernaan makanan, respirasi sel, dan sintesis DNA.

Hormon

Hormon adalah protein yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan disebarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Hormon berperan dalam berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi.

Struktur Sel

Protein juga berperan dalam struktur sel. Protein membentuk berbagai komponen sel, seperti membran sel, sitoskeleton, dan ribosom.

Pertahanan Tubuh

Protein juga berperan dalam pertahanan tubuh. Protein membentuk berbagai komponen sistem kekebalan tubuh, seperti antibodi, limfosit, dan makrofag.

Kekurangan Ribosom

Kekurangan ribosom dapat menyebabkan gangguan sintesis protein. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti anemia, kelainan metabolisme, dan gangguan kekebalan tubuh.

Anemia

Anemia adalah penyakit yang ditandai dengan kekurangan sel darah merah. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari empat subunit protein dan empat molekul heme.

Kekurangan ribosom dapat menyebabkan gangguan sintesis hemoglobin. Gangguan ini dapat menyebabkan anemia, yang ditandai dengan gejala-gejala seperti kelelahan, sesak napas, dan pucat.

Kelainan Metabolisme

Kelainan metabolisme adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan metabolisme. Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi dan memecah zat-zat gizi.

Kekurangan ribosom dapat menyebabkan gangguan sintesis enzim yang diperlukan untuk metabolisme. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai kelainan metabolisme, seperti diabetes mellitus, galaktosemia, dan fenilketonuria.

Gangguan Kekebalan Tubuh

Gangguan kekebalan tubuh adalah penyakit yang disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh berperan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.

Kekurangan ribosom dapat menyebabkan gangguan sintesis protein yang diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai gangguan kekebalan tubuh, seperti AIDS, kanker, dan penyakit autoimun.

Penelitian tentang Ribosom

Penelitian tentang ribosom terus dilakukan untuk memahami peran ribosom dalam kehidupan dan untuk mengembangkan terapi untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gangguan sintesis protein.

Salah satu penelitian yang dilakukan adalah penelitian tentang sintesis protein di dalam sel kanker. Penelitian ini menunjukkan bahwa ribosom di dalam sel kanker memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan ribosom di dalam sel normal.

Penemuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan terapi baru untuk kanker dengan menargetkan ribosom di dalam sel kanker.

Penelitian lain yang dilakukan adalah penelitian tentang sintesis protein di dalam sel yang mengalami penuaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa sintesis protein di dalam sel yang mengalami penuaan menurun.

Penurunan sintesis protein ini dapat menyebabkan berbagai gejala penuaan, seperti penurunan fungsi otot, penurunan daya tahan tubuh, dan peningkatan risiko penyakit.

Penemuan ini dapat digunakan untuk mengembangkan terapi baru untuk penuaan dengan meningkatkan sintesis protein di dalam sel.

Ribosom adalah organel sel yang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Ribosom berperan dalam sintesis protein, yang merupakan komponen dasar semua makhluk hidup.

Penelitian tentang ribosom terus dilakukan untuk memahami peran ribosom dalam kehidupan dan untuk mengembangkan terapi untuk penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gangguan sintesis protein.

Posting pada IPA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *