Materi IPA kelas 7 Semester 2 Kurikulum 2013 dan Merdeka

Diposting pada

Selamat datang di artikel ini yang akan membahas materi IPA kelas 7 semester 2. Pada semester ini, kamu akan diajak untuk menjelajahi keajaiban alam semesta dan memahami berbagai konsep yang terkait dengan sistem organisasi kehidupan, interaksi makhluk hidup dengan lingkungan, pencemaran lingkungan, pemanasan global, lapisan Bumi, dan tata surya.

 

Materi IPA Kelas 7 Semester 2

Daftar Isi

Bab 1 Sistem Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup
A. Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan
B. Jaringan-Jaringan pada Hewan dan Tumbuhan
C. Organ-Organ pada Hewan dan Tumbuhan
D. Sistem Organ dan Organisme

Bab 2 Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
A. Pengertian Lingkungan
B. Hal-hal yang Ditemukan dalam Suatu Lingkungan
C. Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
D. Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem

Bab 3 Pencemaran Lingkungan
A. Deinisi Pencemaran
B. Pencemaran Air
C. Pencemaran Udara
D. Pencemaran Tanah

Bab 4 Pemanasan Global
A. Efek Rumah Kaca
B. Pengertian Pemanasan Global
C. Penyebab Pemanasan Global
D. Dampak Pemanasan Global
E. Usaha-usaha Menanggulangi Pemanasan Global

Bab 5 Lapisan Bumi
A. Atmosfer
B. Litosfer
C. Hidrosfer

Bab 6 Tata Surya
A. Sistem Tata Surya
B. Kondisi Bumi
C. Kondisi Bulan
D. Gerhana

Judul Buku

Keterangan

Kelas: 7
Wahono Widodo, Fida Rachmadiarti, dan Siti Nurul Hidayati.
Penerbit: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
Tahun: 2017

Download Buku

Ukuran File: 13 MB

Bab 1: Sistem Organisasi Kehidupan

A. Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan

Dalam materi IPA kelas 7 semester 2 ini,

Dalam hierarki organisasi kehidupan, sel berada di tingkat struktural terendah yang masih mampu menjalankan semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi terhadap dirinya sendiri, memproses energi, tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap lingkungan, serta melakukan reproduksi untuk melestarikan jenisnya.

Terdapat dua jenis sel utama: sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya monera (bakteri dan ganggang biru) yang memiliki sel prokariotik. Sementara protista, jamur, tumbuhan, dan hewan semuanya terdiri atas sel eukariotik.

Sel prokariotik memiliki struktur yang lebih sederhana daripada sel eukariotik, karena mereka tidak memiliki organel yang terbungkus membran.

Sel prokariotik memiliki membran plasma, dinding sel yang kaku, dan seringkali kapsul luar. Beberapa bakteri memiliki lagela (organel pergerakan), pili (struktur pelekatan), atau keduanya yang menonjol dari permukaan selnya. Inti sel pada sel prokariotik, yang juga disebut nukleoid, tidak dibungkus oleh membran.

Sel eukariotik, di sisi lain, memiliki inti sel yang dibungkus oleh membran inti. Sel eukariotik lebih kompleks dan ditemukan pada protista, jamur, tumbuhan, dan hewan.

Sel-sel ini merupakan bagian penting dalam pembentukan organisme hidup dan memainkan peran utama dalam menjalankan fungsi tubuh. Untuk mengamati sel dengan jelas, kita memerlukan alat bantu seperti mikroskop.

B. Jaringan-Jaringan pada Organisme

Materi ini menjelaskan tentang peran sel dalam organisme, serta bagaimana sel berperan dalam membentuk jaringan. Berikut rangkuman materinya:

Setiap sel dalam organisme memiliki ukuran yang bervariasi, yang mencerminkan fungsi yang dilakukan oleh sel tersebut. Semua fungsi kehidupan organisme bersel tunggal dijalankan oleh sel itu sendiri. Namun, pada organisme bersel banyak, sel sering tidak dapat bekerja sendiri dan bergantung pada kerja sama dan interaksi dengan sel lainnya.

Sel-sel dengan fungsi dan bentuk yang serupa cenderung berkumpul bersama dan membentuk kelompok sel yang disebut jaringan.

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki ciri-ciri yang serupa dan bekerja sama dalam melakukan fungsi tertentu. Jaringan bisa ditemukan pada tumbuhan dan hewan.

C. Organ-Organ pada Hewan dan Tumbuhan

Dalam materi IPA kelas 7 semester 2 ini, Materi di atas membahas struktur organisasi kehidupan, dimulai dari sel sebagai unit terkecil kehidupan, hingga pembentukan organisme.

Dalam pembelajaran ini, ada beberapa kegiatan praktis yang memungkinkan siswa untuk mengamati sel tumbuhan dan hewan, memahami hierarki struktur kehidupan, mengidentifikasi sel, jaringan, dan organ pada tumbuhan dan manusia, serta memahami konsep sistem organ.

Struktur Organisasi Kelas: Materi dimulai dengan membahas struktur organisasi kehidupan, dari sel ke organisme.

Sel Sebagai Unit Terkecil: Pembahasan dimulai dengan mengenalkan konsep sel sebagai unit terkecil kehidupan, yang juga memiliki hierarki internal. Siswa diajak mengamati sel tumbuhan dan hewan menggunakan mikroskop.

Jaringan: Selanjutnya, pembelajaran mencakup konsep jaringan pada tumbuhan dan hewan. Siswa diajak untuk mengamati jaringan tumbuhan dan hewan.

Organ: Selanjutnya, materi berfokus pada organ yang merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan yang bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu. Siswa diminta untuk mengamati organ-organ pada tumbuhan dan mengidentifikasi organ-organ tersebut.

Sistem Organ: Materi berlanjut dengan memperkenalkan konsep sistem organ, yang terdiri dari organ-organ yang bekerja bersama-sama dalam tubuh manusia. Siswa diajak untuk memahami berbagai sistem organ pada manusia dan menjelaskan fungsinya.

Organisme: Terakhir, pembelajaran mencakup konsep organisme sebagai makhluk hidup. Siswa diajak untuk memahami bahwa organisme terbentuk oleh sistem organ yang bekerja bersama untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.

D. Sistem Organ dan Organisme

Sistem Organ: Sistem organ merupakan kerja sama antar organ dalam tubuh manusia untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu.

Setiap organ tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan bekerja bersama dalam sistem organ tertentu. Kerja sama ini memungkinkan proses-proses penting dalam tubuh manusia berjalan dengan baik.

Bab 2: Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

A. Pengertian Lingkungan

Materi ini membahas pengertian lingkungan dan komponennya. Berikut rangkuman materinya:

Lingkungan adalah istilah yang berasal dari kata “lingkung” yang memiliki makna “situasi” atau “keadaan”. Lingkungan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu.

Lingkungan terdiri dari berbagai komponen yang membentuk sistem yang kompleks dan saling memengaruhi.

Lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Kondisi dalam lingkungan dapat saling memengaruhi, sehingga perubahan dalam satu komponen lingkungan dapat berdampak pada komponen lainnya.

Komponen lingkungan terdiri dari dua aspek utama:

Komponen biotik, yang terdiri dari makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik (mikroorganisme).

Komponen abiotik, yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak hidup seperti air, tanah, udara, cahaya, dan unsur-unsur fisik dan kimia lainnya.

B. Hal-hal yang Ditemukan dalam Suatu Lingkungan

Materi ini membahas tentang hubungan antara makhluk hidup, habitat, dan interaksi dengan lingkungan. Berikut rangkuman materinya:

Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya. Tempat hidup ini disebut “habitat.”

Dalam suatu habitat, terdapat berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik) seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik (mikroorganisme).

Di dalam habitat juga terdapat makhluk tak hidup (komponen abiotik) seperti air, tanah, udara, cahaya, serta unsur-unsur fisik dan kimia lainnya.

Tempat yang sering kita kunjungi, seperti ruangan kelas, lapangan olahraga, toko buku, atau tempat bermain, merupakan habitat bagi berbagai makhluk hidup yang mungkin termasuk manusia. Dalam habitat ini, terjadi interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup.

Interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup dalam habitat sangat penting, karena mereka memengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka tinggal. Lingkungan yang baik dan sehat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kehidupan makhluk hidup di dalamnya.

C. Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola

Materi ini membahas interaksi dalam ekosistem, termasuk interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain. Berikut rangkuman materinya:

Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan Makhluk Hidup Lain:

Interaksi antara makhluk hidup dalam ekosistem dapat terjadi melalui pola makan dan dimakan. Ini mencakup rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan.

Rantai makanan menggambarkan alur energi dari satu organisme ke organisme lain dalam suatu ekosistem.

Jaring-jaring makanan adalah representasi kompleks dari hubungan makan dan dimakan dalam ekosistem.

Piramida makanan adalah representasi grafis yang menggambarkan jumlah energi yang mengalir melalui berbagai tingkat trofik dalam rantai makanan.

Macam-Macam Simbiosis:

Simbiosis adalah bentuk hidup bersama antara dua jenis individu yang berbeda. Ada tiga jenis simbiosis:

Mutualisme: Hubungan di mana kedua jenis individu saling memberikan keuntungan satu sama lain.

Komensalisme: Hubungan di mana salah satu jenis individu mendapat keuntungan tanpa merugikan pihak lain.

Parasitisme: Hubungan di mana satu jenis individu mendapat keuntungan sementara jenis individu lainnya merugi.

Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan:

Organisme dapat dibedakan berdasarkan kemampuan mereka untuk menyusun makanan (produksi makanan) atau mengkonsumsi makanan (konsumen). Ini menghasilkan dua kelompok utama:

Organisme autotrof: Organisme yang mampu menghasilkan makanan mereka sendiri dengan memanfaatkan energi matahari atau sumber energi lainnya dan zat-zat anorganik.

Organisme heterotrof: Organisme yang tidak mampu menghasilkan makanan mereka sendiri dan harus mengkonsumsi organisme lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.

D. Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem

Materi ini akan membahas tentang pola interaksi manusia yang memengaruhi ekosistem. Kamu akan belajar tentang dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan dan bagaimana kita dapat bertindak secara bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam.

Bab 3: Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan dapat didefinisikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran lingkungan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan menyebabkan dampak negatif bagi makhluk hidup dan lingkungan.

Contoh lain mengenai terganggunya keseimbangan lingkungan karena aktivitas manusia adalah:

Penebangan Hutan: Manusia sering menebang hutan untuk memperluas lahan pertanian, memenuhi kebutuhan kayu, dan membangun infrastruktur. Penebangan hutan berlebihan dapat mengakibatkan hilangnya habitat alami bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan, serta erosi tanah yang merusak lingkungan.

Polusi Udara: Aktivitas industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan polusi udara yang mencemari atmosfer dengan zat-zat berbahaya seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Ini dapat mengganggu kualitas udara dan berdampak buruk pada kesehatan manusia serta menyebabkan perubahan iklim global.

Pencemaran Air: Pembuangan limbah industri dan domestik ke dalam sungai dan danau dapat mencemari sumber air yang digunakan untuk minum, pertanian, dan keperluan industri. Pencemaran air dapat merusak ekosistem air tawar dan mengancam spesies yang bergantung pada lingkungan air.

Pencemaran Tanah: Penggunaan pestisida dan herbisida dalam pertanian, pembuangan limbah industri berbahaya, serta penumpukan sampah padat di tempat pembuangan sampah ilegal dapat mencemari tanah. Pencemaran tanah mengurangi kesuburan tanah dan dapat merusak pertanian serta ekosistem tanah.

Bab 4: Pemanasan Global

Perubahan iklim dan pemanasan global adalah masalah serius yang sedang dihadapi dunia saat ini. Aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil, deforestasi, dan emisi gas rumah kaca lainnya, berkontribusi pada perubahan iklim dan pemanasan global. Dampaknya dapat sangat merugikan bagi ekosistem dan kehidupan manusia.

Graiknya, pemanasan global terkait erat dengan peningkatan emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2), ke atmosfer.

Aktivitas seperti pembakaran bahan bakar fosil, penebangan hutan, dan pertanian yang mengandung penggunaan pupuk kimia berkontribusi pada peningkatan emisi CO2.

Pemanasan global dapat menyebabkan dampak berbahaya, termasuk kenaikan suhu global, kenaikan permukaan laut, perubahan iklim ekstrem, kepunahan spesies, dan gangguan terhadap sistem ekosistem.

Untuk mengatasi masalah ini, berbagai usaha telah dilakukan dan dapat terus ditingkatkan:

Penggunaan Energi Terbarukan: Mendorong penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan energi hidrolik sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Efisiensi Energi: Mengadopsi teknologi dan praktik-praktik yang lebih efisien dalam penggunaan energi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Penghijauan: Melakukan reboisasi dan konservasi hutan untuk mengurangi penebangan hutan dan meningkatkan penyerapan CO2 oleh tumbuhan.

Transportasi Berkelanjutan: Mendorong transportasi berkelanjutan seperti penggunaan kendaraan listrik, sepeda, dan transportasi umum untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor.

Pengurangan Limbah: Mengurangi limbah dan polusi yang dapat menghasilkan gas rumah kaca, seperti metana dari tempat pembuangan sampah.

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang perubahan iklim dan pemanasan global untuk mendorong tindakan yang lebih berkelanjutan.

Kebijakan Pemerintah: Dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan, regulasi, dan insentif ekonomi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Kerja Sama Internasional: Kerja sama antar negara untuk mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global dengan tujuan mencapai kesepakatan global yang efektif.

Bab 5: Lapisan Bumi

A. Atmosfer

Kamu akan mempelajari tentang atmosfer, lapisan udara yang menyelimuti Bumi. Kamu akan belajar tentang komposisi atmosfer, lapisan-lapisan atmosfer, dan peran penting atmosfer dalam menjaga kehidupan di Bumi.

B. Litosfer

Dalam materi ini, kamu akan menjelajahi litosfer, lapisan padat Bumi yang meliputi kerak bumi, mantel, dan inti. Kamu akan belajar tentang lempeng tektonik, gunung berapi, dan pembentukan struktur geologi.

C. Hidrosfer

Kamu akan mempelajari tentang hidrosfer, yang mencakup air di permukaan Bumi. Kamu akan belajar tentang air laut, sungai, danau, dan sumber daya air lainnya. Kamu juga akan mengetahui peran penting air dalam kehidupan.

Bab 6: Tata Surya

A. Sistem Tata Surya

Materi ini akan menjelaskan tentang tata surya, yang terdiri dari matahari, planet, asteroid, dan komet. Kamu akan belajar tentang susunan tata surya dan karakteristik masing-masing planet.

B. Kondisi Bumi

Kamu akan memahami kondisi Bumi dalam tata surya. Kamu akan belajar tentang rotasi dan revolusi Bumi, musim, dan perbedaan waktu di berbagai belahan Bumi.

C. Kondisi Bulan

Dalam materi ini, kamu akan mengeksplorasi kondisi bulan. Kamu akan belajar tentang fase bulan, gerhana bulan, dan perbedaan antara Bumi dan Bulan.

D. Gerhana

Kamu akan mempelajari tentang gerhana, baik gerhana matahari maupun gerhana bulan. Kamu akan belajar tentang mekanisme terjadinya gerhana dan pengaruhnya terhadap penampakan langit.

Baca juga: Materi IPA Kelas 7 Semester 1

Dengan menyelesaikan semua materi IPA kelas 7 semester 2 ini, kamu akan memiliki pemahaman yang kuat tentang materi IPA kelas 7 semester 2. Jangan lupa untuk selalu belajar dengan tekun dan mengaplikasikan pengetahuanmu dalam kehidupan sehari-hari. Semoga sukses dalam perjalananmu belajar materi IPA kelas 7 semester 2!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *