Latar Belakang Munculnya Nasionalisme di Indonesia IPS Kelas 8

Posted on

Artikel ini membahas latar belakang munculnya nasionalisme di Indonesia, dengan fokus pada faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pergerakan nasional.

Faktor internal meliputi perluasan pendidikan, kegagalan perjuangan di berbagai daerah, rasa senasib sepenanggungan, dan perkembangan organisasi etnik kedaerahan.

Sementara faktor eksternal mencakup munculnya paham-paham baru di dunia, peristiwa kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang 1905, dan perkembangan organisasi pergerakan nasional di berbagai negara.

Artikel ini juga membahas bagaimana faktor-faktor ini berkontribusi terhadap tumbuhnya semangat kebangsaan dan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.

Latar Belakang Munculnya Nasionalisme di Indonesia

Nasionalisme Indonesia adalah gerakan politik dan sosial yang memiliki akar dalam sejarah panjang negara ini. Nasionalisme ini tumbuh dan berkembang sebagai respons terhadap dominasi Hindia Belanda dan penjajahan Barat lainnya.

Artikel ini akan menguraikan latar belakang munculnya nasionalisme di Indonesia dengan fokus pada faktor-faktor internal dan eksternal yang memainkan peran penting dalam pergerakan nasional ini.

Faktor Internal

  1. Perluasan Pendidikan:Pendidikan memainkan peran sentral dalam pembentukan nasionalisme Indonesia. Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis pada tahun 1901, yang mencakup perkembangan pendidikan.

    Tiga kebijakan tersebut berfokus pada irigasi/pengairan, emigrasi/transmigrasi, dan edukasi/pendidikan.

    Meskipun tujuan utama kebijakan ini adalah untuk kepentingan penjajah, segi positif yang paling dirasakan oleh bangsa Indonesia adalah perkembangan pendidikan modern.

    Semakin banyak orang Indonesia berpendidikan modern, yang kemudian memimpin gerakan pendidikan, sosial, dan politik. Pengaruh pendidikan ini melahirkan para tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia.

  2. Kegagalan Perjuangan di Berbagai Daerah:Sebelum munculnya nasionalisme yang kuat, corak perjuangan di Indonesia seringkali bersifat kedaerahan. Namun, bangsa Indonesia menyadari berbagai penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu.

    Salah satu penyebab utama adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. Memasuki abad XX, corak perjuangan berubah menuju perjuangan nasional.

    Paham kebangsaan atau nasionalisme tumbuh dan menjelma menjadi sarana perjuangan yang sangat kuat. Corak perjuangan nasional ditandai dengan pentingnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

  3. Rasa Senasib Sepenanggungan:Perluasan kekuasaan Barat di Indonesia memengaruhi perubahan politik, ekonomi, dan sosial bangsa Indonesia.

    Tekanan pemerintah Hindia Belanda pada bangsa Indonesia telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah.

    Hal ini mendorong tekad bersama untuk menghimpun kebersamaan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia.

  4. Perkembangan Organisasi Etnik Kedaerahan:Organisasi pergerakan nasional tidak muncul begitu saja. Awalnya, organisasi yang berdiri di Indonesia adalah organisasi etnis, kedaerahan, dan keagamaan.

    Berbagai organisasi ini sering melakukan pertemuan hingga akhirnya muncul ide untuk mengikatkan diri dalam organisasi yang bersifat nasional.

    Beberapa organisasi etnis termasuk Serikat Pasundan dan Perkumpulan Kaum Betawi yang dipelopori oleh M Husni Thamrin.

    Selain organisasi etnis, muncul juga beberapa organisasi kedaerahan, seperti Trikoro Dharmo, Jong Java, dan Jong Sumatranen Bond.

    Organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, PERSIS (Persatuan Umat Islam), dan Al-Jamiatul Washiyah juga memainkan peran penting dalam perkembangan nasionalisme Indonesia.

Faktor Eksternal

  1. Munculnya Paham-Paham Baru di Dunia:Paham-paham baru seperti pan-Islamisme, nasionalisme, liberalisme, sosialisme, dan demokrasi menjadi salah satu pendorong pergerakan nasional Indonesia.

    Paham-paham ini mengajarkan bagaimana langkah-langkah memperbaiki kondisi kehidupan bangsa Indonesia. Berbagai paham tersebut memengaruhi berbagai organisasi pergerakan nasional Indonesia.

  2. Peristiwa Kemenangan Jepang atas Rusia dalam Perang 1905:Pada tahun 1904-1905 terjadi peperangan Jepang melawan Rusia. Rusia adalah bangsa Eropa, sedangkan Jepang adalah bangsa Asia.

    Tentara Jepang berhasil mengalahkan Rusia, dan ini menjadi inspirasi bagi negara-negara Asia lainnya bahwa orang Asia bisa mengalahkan bangsa Barat. Bangsa-bangsa Asia pun semakin yakin mampu melawan penjajah.

  3. Perkembangan Organisasi Pergerakan Nasional di Berbagai Negara:Pada abad XX, negara-negara terjajah di Asia dan Afrika menunjukkan perjuangan pergerakan kebangsaan.

    Di India, wilayah jajahan Inggris, muncul pergerakan dengan tokoh-tokohnya seperti Mahatma Gandhi dan Muhammad Ali Jinnah.

    Di Filipina, Jose Rizal memimpin perlawanan terhadap penjajah Spanyol. Di Tiongkok, muncul dr. Sun Yat Sen, yang terkenal dengan gerakan pembaharuannya.

    Perkembangan gerakan kemerdekaan di negara-negara tersebut memberikan inspirasi dan contoh perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia.

Perkembangan Nasionalisme Indonesia

Dengan faktor-faktor internal dan eksternal yang membentuk dasar pergerakan nasional, nasionalisme Indonesia terus berkembang.

Pendidikan modern, perkembangan organisasi pergerakan, dan kesadaran akan pentingnya persatuan nasional menjadi pendorong utama perjuangan kemerdekaan.

Paham-paham baru di dunia seperti nasionalisme, sosialisme, dan demokrasi juga memberikan pandangan baru tentang cara membangun negara yang merdeka dan berdaulat.

Salah satu momen penting dalam sejarah nasionalisme Indonesia adalah Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Pada hari ini, para pemuda dari berbagai latar belakang etnik dan agama bersatu dalam tekad untuk meraih kemerdekaan. Sumpah Pemuda menjadi simbol semangat kebangsaan yang terus tumbuh.

Peristiwa-peristiwa penting seperti revolusi melawan penjajah Jepang dan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, serta perjuangan melawan kolonialisme Belanda, mencerminkan semangat nasionalisme yang telah tumbuh selama beberapa dekade.

Nasionalisme menjadi kekuatan pendorong utama dalam upaya meraih kemerdekaan Indonesia.

Pengaruh Paham Baru dan Kemenangan Jepang

Paham-paham baru di dunia seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, dan demokrasi memainkan peran penting dalam memengaruhi pemikiran dan tindakan pergerakan nasional Indonesia.

Paham-paham ini memberikan kerangka kerja yang memungkinkan pergerakan nasional untuk mengartikulasikan tujuan dan tindakan mereka.

Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang 1905 juga memiliki dampak besar. Ini memberikan keyakinan bahwa orang Asia bisa mengalahkan bangsa Barat, dan ini menguatkan semangat perlawanan terhadap penjajahan.

Perkembangan Organisasi Pergerakan Nasional di Berbagai Negara

Perkembangan gerakan kemerdekaan di negara-negara Asia dan Afrika lainnya juga memberikan inspirasi bagi pergerakan nasional Indonesia.

Mahatma Gandhi di India memimpin perjuangan non-kekerasan melawan penjajah Inggris. Jose Rizal di Filipina dan dr. Sun Yat Sen di Tiongkok juga memberikan contoh perjuangan yang memengaruhi pergerakan nasional Indonesia.

Peran Wanita dalam Pergerakan Nasional

Tidak hanya pria yang berperan dalam pergerakan nasional, tetapi perempuan juga aktif terlibat dalam berbagai organisasi sosial dan politik.

Tokoh-tokoh seperti RA Kartini, Dewi Sartika, dan Maria Walanda Maramis memiliki peran penting dalam memperjuangkan emansipasi perempuan dan kesetaraan gender.

Mereka mendirikan sekolah-sekolah khusus untuk perempuan dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial.

Organisasi perempuan seperti Aisyiah, yang merupakan bagian dari Muhammadiyah, juga berperan dalam dakwah, pendidikan, kesehatan, dan budaya.

Peran perempuan dalam pergerakan nasional tidak dapat diabaikan dan merupakan bagian integral dari perkembangan nasionalisme Indonesia.

Kesimpulan

Latar belakang munculnya nasionalisme di Indonesia adalah hasil dari faktor internal dan eksternal yang saling berinteraksi.

Faktor-faktor internal seperti perluasan pendidikan, kegagalan perjuangan di daerah, rasa senasib sepenanggungan, dan perkembangan organisasi etnik kedaerahan membantu membentuk kesadaran nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, faktor eksternal seperti munculnya paham-paham baru di dunia, peristiwa kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang 1905, dan perkembangan organisasi pergerakan nasional di berbagai negara memberikan inspirasi dan pandangan yang memengaruhi perkembangan nasionalisme Indonesia.

Semua faktor ini bersatu untuk membentuk semangat kebangsaan yang kuat dan mendorong perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.

Semangat nasionalisme ini terus berkembang seiring berjalannya waktu dan menjadi pendorong utama di balik perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Bagaimanapun, perjuangan kemerdekaan adalah proses yang panjang dan rumit, yang melibatkan banyak tokoh dan peristiwa penting.

Nasionalisme Indonesia tetap menjadi elemen kunci dalam perjalanan menuju kemerdekaan yang akhirnya dicapai pada tahun 1945.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *