Instrumen EDS (Evaluasi Diri Sekolah) dan Contohnya

Posted on

Evaluasi Diri Sekolah (EDS) muncul sebagai landasan strategis bagi sekolah dalam memahami dan meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan fokus pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP), EDS menjadi instrumen internal yang melibatkan pemangku kepentingan pendidikan.

Tim Pengembang Sekolah (TPS), yang terdiri dari kepala sekolah, guru, komite sekolah, orang tua peserta didik, dan pengawas, menjalankan peran sentral dalam mengelola proses ini.

Instrumen EDS yang terstruktur dengan cermat menjadi panduan bagi TPS dalam mengevaluasi, merencanakan, dan meningkatkan kinerja sekolah. Mari kita telusuri lebih lanjut langkah-langkah, manfaat, dan relevansi EDS dalam konteks pendidikan modern.

Apa Itu EDS?

EDS adalah strategi internal dalam memetakan dan menganalisis lingkungan strategis sekolah.

Melibatkan pemangku kepentingan pendidikan.

Menilai kinerja sekolah berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Instrumen EDS:

  • Daftar Isi Instrumen EDS.
  • Involves Tim Pengembang Sekolah (TPS): Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah, orang tua peserta didik, dan pengawas.
  • TPS bisa melibatkan tokoh masyarakat atau agama setempat.

Manfaat EDS bagi Sekolah:

  • Informasi tentang pengelolaan sekolah yang memenuhi SNP sebagai dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) atau Rencana Kegiatan Sekolah (RKS).
  • Pengenalan kinerja sekolah yang sebenarnya dengan verifikasi melalui bukti fisik.
  • Penggunaan informasi EDS untuk menetapkan prioritas peningkatan sekolah dan persiapan RPS/RKS.

Keuntungan dari EDS:

  • Identifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai dasar penyusunan rencana pengembangan.
  • Pemahaman peluang untuk memperbaiki mutu pendidikan.
  • Mengetahui tantangan dan jenis kebutuhan perbaikan.
  • Menyediakan laporan resmi kepada pemangku kepentingan.

Proses Penilaian Tingkat Pencapaian:

  • TPS bersama-sama mencermati instrumen EDS pada setiap aspek dan standar.
  • Penentuan tingkat pencapaian kinerja berdasarkan SPM dan SNP.
  • Menyertakan bukti fisik atas pengakuan tingkat pencapaian.

Penggunaan Instrumen EDS:

  • Mengukur dampak kinerja terhadap pembelajaran peserta didik.
  • Memeriksa hasil dan tindak lanjutnya terhadap perbaikan layanan pembelajaran.
  • Membuat laporan kinerja yang mencerminkan kondisi sebenarnya.

Hubungan EDS dengan Penyusunan RPS:

  • TPS menganalisis informasi dari EDS untuk mengidentifikasi dan menetapkan prioritas.
  • RPS dirumuskan dengan jelas, dapat diobservasi, dan diukur.

Langkah Operasional EDS:

  • Membentuk Tim Pengembang Sekolah (TPS) dengan anggota yang bervariasi.
  • Memahami instrumen EDS baik manual maupun digital.
  • Analisis oleh TPS dan pembuatan rekomendasi Rencana Tindak Lanjut.

 

Penyajian Langkah-Langkah Operasional:

  • Membagi tugas TPS sesuai dengan bidang keahliannya.
  • Melakukan analisis berdasarkan instrumen EDS.
  • Menyusun rekomendasi Rencana Tindak Lanjut berdasarkan hasil pengisian instrumen EDS.

Jenis Bukti Fisik dalam EDS

Bukti Fisik yang Sesuai dengan Aspek atau Standar:

  • Catatan kajian.
  • Hasil observasi.
  • Hasil wawancara/konsultasi dengan pemangku kepentingan seperti komite sekolah, orang tua, guru-guru, siswa, dan unsur lain yang terkait.
  • Sumber informasi yang mencerminkan kondisi sesuai dengan aspek atau standar yang dinilai.

Pentingnya Berbagai Sumber Informasi:

  • Gunakan berbagai sumber informasi sebagai bukti fisik.
  • Informasi kualitatif dapat berasal dari informasi kuantitatif.
  • Contoh: RPP bukan sekadar catatan, tetapi juga implementasi kurikulum.

Jenis Bukti Fisik Lainnya:

  • Dokumen kurikulum.
  • Notulen rapat komite sekolah.
  • Daftar hadir rapat.
  • Undangan dan dokumentasi kegiatan sekolah.
  • Bukti fisik lainnya yang sesuai dengan aspek atau standar penilaian.

Laporan yang Perlu Disiapkan:

Format Laporan Hasil EDS:

  • Laporan hasil EDS disusun dalam format terpisah.
  • Menyajikan tingkat pencapaian beserta bukti-bukti yang digunakan.

Penggunaan Hasil EDS:

  • Dasar penyusunan RPS sekolah.
  • Dilaporkan ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kankemenag.
  • Digunakan untuk analisis lanjut dengan memanfaatkan EMIS.

Validasi Internal dan Eksternal:

  • Validasi internal oleh pengawas sekolah dengan menilai dan mencocokkan temuan.
  • Validasi eksternal oleh Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) dengan bantuan staf penjaminan mutu dari LPMP.

Peran Hasil EDS dalam Monitoring Kinerja Sekolah:

  • Penting dalam kegiatan monitoring kinerja sekolah oleh pemerintah daerah.
  • Dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan.

Penggunaan Instrumen EDS

Format Instrumen EDS:

  • Diberikan dalam bentuk excel untuk kemudahan penggunaan.
  • Melibatkan data kuantitatif dan kualitatif.

Penjelasan Pengisian Instrumen EDS:

  • Nomor indikator.
  • Indikator dari SNP.
  • Kriteria dari deskriptor dan mengacu pada SNP.
  • Aktualisasi satuan pendidikan dalam pemenuhan kriteria.
  • Nilai yang otomatis diisi sesuai dengan pilihan TPS.
  • Rekomendasi alternatif yang diisi oleh TPS sesuai dengan pilihan aktualisasi.

Instrumen EDS: Desain dan Struktur

Tujuan Instrumen EDS:

  • Digunakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) untuk menilai kinerja sekolah terhadap SPM dan SNP.
  • Hasilnya menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam upaya peningkatan kinerja.

Bentuk Instrumen EDS:

  • Terdiri dari 8 bagian sesuai dengan SPM dan SNP.
  • Setiap bagian memiliki serangkaian pertanyaan terkait dengan SNP untuk memperoleh informasi kinerja sekolah yang bersifat kualitatif.

Struktur Setiap Bagian Instrumen EDS:

  • Tiap bagian mencakup standar dan aspek terkait.
  • Setiap standar dapat memiliki beberapa aspek untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh.
  • Tiap aspek dari standar terdiri dari 4 tingkat pencapaian: 1 (belum memenuhi), 2 (sudah memenuhi), 3 (sudah memenuhi baik), dan 4 (melampaui baik).
  • Setiap tingkat pencapaian memiliki beberapa indikator yang digunakan untuk penilaian.

Halaman Rekapitulasi pada Akhir Setiap Aspek Standar:

  • Menuliskan hasil penilaian pencapaian yang diperoleh.
  • Terdiri dari bukti fisik yang menguatkan pengakuan atas tingkat pencapaian.
  • Deskripsi umum temuan yang diperoleh untuk menilai aspek tersebut.
  • Penentuan tingkat pencapaian kinerja sekolah.

Pertanyaan Terkait SPM dan SNP:

  • Terkait erat dengan mutu pembelajaran.
  • Menyelidiki aspek-aspek yang perlu dikembangkan untuk penyusunan rencana peningkatan sekolah.

Tingkat Pencapaian pada Tiap Standar:

  • Dapat digunakan oleh sekolah untuk menilai kinerjanya pada standar tertentu.
  • Masing-masing standar memiliki pertanyaan-pertanyaan yang relevan untuk menentukan tingkat pencapaian.
  • Instrumen EDS ini dirancang dengan memperhatikan struktur dan komponen yang mendalam, memungkinkan TPS untuk melakukan penilaian yang komprehensif terhadap kinerja sekolah, dengan fokus pada SPM dan SNP sebagai standar acuan.

Download EDS

Kesimpulan

Dengan selesainya proses Evaluasi Diri Sekolah (EDS), sekolah tidak hanya mendapatkan gambaran yang akurat tentang kinerjanya, tetapi juga menemukan peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Hasil EDS menjadi dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), mengarah pada upaya peningkatan mutu pendidikan.

Pentingnya EDS tidak hanya tercermin dalam identifikasi kekuatan dan kelemahan, tetapi juga dalam kemampuannya untuk memotret tantangan dan menawarkan solusi yang sesuai.

Dengan keterlibatan penuh Tim Pengembang Sekolah, penyusunan laporan, dan penggunaan instrumen EDS yang terstruktur, sekolah tidak hanya mengejar kualitas, tetapi juga mempertahankan komitmen terhadap pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *